D'Lloyd didirikan pada awal tahun 1969. Awalnya band ini adalah band instansi yang dibentuk secara internal dalam perusahaan perkapalan Djakarta Lloyd. Band instansi ini kemudian menamakan diri sebagai D’Lloyd pada akhir tahun 1960-an dengan formasi awal Bartje van Houten (gitar), Andre Gultom (saxophone,flute,vokal), Syamsuar Hasyim (vokal utama), Chairoel Daud (drums), Budiman Pulungan (keyboards), dan Sangkan “Papang” Panggabean (bass).
Sebagai band instansi mereka memiliki keterbatasan dan popularitas yang tak bisa diraih. Oleh sebab itu mereka pun berpikir untuk mencoba masuk dalam dunia musik profesional tanah air yang mulai bertumbuh saat itu. Dengan tetap mengusung nama D'Lloyd pada tahun 1972 mereka berhasil merilis album perdananya pada label Remaco dan mulai dikenal dengan hits “Titik Noda”.
Kesuksesan tersebut menjadikan mereka bersemangat untuk berkarya lebih baik pada album berikutnya. Rangkaian sukses kemudian berlanjut dengan berbagai album, dan lagu-lagu yang menjadi hits seperti “Mengapa Harus Jumpa”,”Apa Salah Dan Dosaku”, dsb.
Grup Band ini tumbuh seiring perkembangan popularitas mereka dalam dunia musik.
Kepopuleran D'Lloyd sebagai salah satu grup musik legendaris Indonesia tidak pernah padam sejak era 1970-an. D'Lloyd merupakan salah satu band legendaris berhasil mempopulerkan dan mengekalkan lagu-lagunya masa itu bahkan hingga saat ini.
Hampir setiap bulan mereka selalu mendapat undangan manggung di luar negeri.
Nama D'Lloyd tak cuma populer di tanah air tapi mereka juga punya jutaan penggemar di Malaysia dan Singapura.
Beberapa lagu hits mereka yang populer seperti "Keagungan Tuhan", "Tak Mungkin", "Soleram", "Semalam di Malaysia", "Bunga Nirwana", "Khayal dan Penyair", dan "Mengapa Harus Jumpa" cukup mempesona serta meghibur.
Selain itu juga ada lagu-lagu yang sangat populer lainnya seperti ; "Hidup Di Bui", "Sendiri", "Adinda Sayang", "Tolonglah Tolong", "Rock'n Roll Music", "Sepanjang Lorong Gelap" dll.
Kebanyakan lagu-lagu hits dan popular D'Lloyd diciptakan oleh sang gitaris, Bartje Van Houten (Barce), disamping sang vokalis utamanya, Syamsuar Hasyim (Sam).
Meski begitu anggota lainnya juga ada yang menciptakan lagu untuk D'Lloyd, seperti Budiman Pulungan menciptakan "Rock'N Roll Music"(1976,) Papang menciptakan "Gubahanku", Andre Kasiman Gultom menciptakan "Jangan Salah Pilih", dll.
Lagu-lagu dan musik D’Lloyd enak didengar, chord-nya sederhana (mirip Koes Plus), dan lirik tidak muluk-muluk.
Group band berusia lebih dari 4 decade ini telah merekam ratusan lagu. Hingga kini D'Lloyd telah menghasilkan lebih kurang 100 buah album.
Album mereka terdapat dalam pelbagai irama seperti Popular, Keroncong, Mandarin, Betawi, dan Melayu Deli.
Cengkok Melayu
Salah satu kelebihan dari D'Lloyd adalah kekhasan suara dari Sam sang vokalis. Putra asli Sumatera ini memiliki cengkok suara yang pas untuk berbagai jenis musik. Terutama untuk musik berirama Melayu yang nyaris sempurna dibawakannya. Oleh sebab itulah lagu-lagu mereka sangat disukai di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Menurut Bartje, musik D'LLoyd sudah menyatu dengan suara Sam, sehingga menjadi ciri khas musik grup itu.
Mereka terbentuk dengan jati diri, mereka sudah menyatu, dan suaranya menjadi ciri D'Lloyd.
Grup band D'Lloyd pun pernah merasakan bagaimana harus berhadapan dengan pihak berwajib terkait lagu-lagunya.
Sebuah lagu hits mereka bertajuk “Hidup Dalam Bui” sempat dicekal oleh pemerintah Orde Baru pada paruh akhir era 1970-an.
Lagu mereka tersebut dianggap menggambarkan keadaan yang tak benar mengenai lembaga pemasyarakatan. D'Lloyd pun terus dipantau oleh polisi kala itu, bahkan Bartje Van Houten selaku komposer dan gitaris rela tidak mencantumkan namanya.
Dalam perkembangan karier bermusik mereka telah terjadi beberapa kali perubahan formasi anggota.
Bermula dari penambahan gitaris kedua (rhythm guitar) yang bernama Yustian untuk memperkuat ritme musik kelompok ini. Yustian diplot menjadi additional player untuk mengisi tour group musik ini di berbagai tempat dan beberapa album rekaman selama beberapa tahun di era 1970-an.
Formasi ini berhasil menaikkan kesuksesan group D'Lloyd dalam beberapa tahun. Setelah itu terjadi pula pergantian karena wafatnya beberapa anggota asli grup ini.
Para personel pengganti pun merupakan musisi handal pada masa itu yang dianggap bisa mengikuti pola musik D'Lloyd.
D'lloyd semua personil nya sudah Tiada.
Yang pertama meninggal 1993 adalah Sangkan Papang Panggabean Bassisit kemudian di gantikan oleh Kamal.
Setelah beberapa tahun kemudian D'lloyd sudah mendapat kontrak show di Malaysia bulan Desember 1996.
Dlloyd berangkat tanpa Andre Gultom (flute sax .voc) karena sakit digantikan oleh Yuyun.
Sepulangnya D'lloyd dari Malaysia tanggal 19 Januari 1996 Andre Gultom meninggal dan Dlloyd dari bandara langsung ke rumah duka di Jln Kramat Sentiong gg Mesjid E 52.Jakarta Pusat.
kemudian.Budiman Pulungan (keyboardis ).meninggal bulan Nopember 2008 dan Kamal Bassist pengganti juga meninggal. kemudian Samyuar Hasyim meninggal tanggal 6 juni 2012 .
Chaerul Daud meninggal 30 September 2014 personil Dlloyd Bartje VH meninggal 5 Mei thn 2017.
Demikian kisah band Dlloyd sudah tidak ada semua personilnya.Group band Legend yang karyanya masih terdengar sampai saat ini.
0 ulasan:
Catat Ulasan