Setiap muslim yang pergi haji atau umroh tentu tidak akan melewati kesempatan untuk berkunjung ke Jabal Uhud. Kisah Jabal Uhud dapat kita telusuri dalam sejarahnya sekitar Maret 625 Masehi. Disana telah terjadi peperangan yang amat dahsyat antara kaum muslimin dan kaum Quraisy.
Letak Jabal Uhud sendiri berada di utara kota Madinah sekitar 5 kilometer atau 6 kilometer sebelah utara dari Masjid Nabawi. Ketinggiannya mencapat sekitar 1.077 meter dengan panjang 7 kilometer yang terbentuk dari granit berwarna merah. Bisa dikatakan bukit ini menjadi yang paling besar dan paling tinggi di kota Madinah.
Perang Uhud berawal dari kaum kafir Quraisy yang ingin membalas dendamnya setelah kalah dari peristiwa perang Badar. Dalam peperangan tersebut dikisahkan kaum muslimin yang berjumlah hanya 700 pasukan, harus berhadapan dengan kaum kafir Quraisy dengan jumlah pasukan 3000.
Awalnya kaum muslim dapat memukul mundur kaum pasukan Quraisy yangmana mereka membawa banyak perbekalan dan akhirnya ditinggalkan, sehingga sebagian pasukan muslimin memanfaatkan situasi ini untuk mengambil harta yang ditinggalkan.
Namun situasi ini justru menjadi bumerang untuk kaum muslimin. Kaum Quraisy dibawah komandannya merubah strategi memutar balik lewat belakang bukit tersebut sehingga akhirnya banyak pasukan muslimin yang gugur berjatuhan termasuk sepupu Rasulullah. Mereka tidak mengindahkan pesan dari Rasulullah agar jangan meninggalkan bukit Uhud.
Jika dilihat dari pekuburan syuhada-syuhada Uhud maka ada 2 makam dengan batu hitam. Maka bisa dipastikan makam tersebut adalah makam Sayyidina Hamzan dan Abdullah bin Jahsy.
Ziarah di Jabal Uhud sangat disarankan agar mengenang para syuhada saat itu membela agama Islam dari hadangan kafir Quraisy. Kalau para syuhada-syuhada saat itu berguguran semua maka tentunya hingga saat sekarang ini kita semua tdk bisa mendapatkan kenikmatan Islam.
Keistimewaan Jabal Uhud
Dalam Hadits Riwayat Al Bukhari, Rasulullah bersabda : Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit yg ada di Surga.
Kisah lain tentang Jabal Uhud seperti yang dikisahkan dalam hadits, bahwa Jabal Uhud adalah gunung yg amat disukai dan dicintai oleh Rasulullah SAW karena tempat ini merupakan tujuan tempat yang dikunjungi tiap tahunnya untuk berziarah dan kebiasaan ini menjadi tradisi dan dilanjutkan khilafah-khilafah seusai Rasulullah meninggal dunia.
Hal inilah juga merupakan kebiasaan dari para jamaah yang pergi haji dan umroh untuk menyempatkan diri untuk berziarah.
Kisah lain diceritakan saat Rasulullah SAW bersama ketiga para sahabat Nabi, ketika berada di atas bukit Uhud tersebut seperti ada getaran. Kemudian Rasulullah SAW menginjakkan kakinya, kemudian bersabda : Wahai Uhud tenanglah, di atasmu saat ini adalah Rasulullah SAW seorang shiddiq dan 2 yg kelak akan mati syahid. Sesaat kemudian gunung tersebut tidak bergetar lagi. Inilah yang menjadi kegembiraan Uhud atas kerinduan kedatangan Rasullah SAW.
Doa di Jabal Uhud
Doa Rasulullah saat ziarah kuburan Syuhada Uhud
السلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار
Assalamu ‘alaikum bimaa shobartum fani’ma ‘uqbaddaar.
Keselamatan atas kalian semua, sebab kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat sesudahan itu.
Seperti dalam riwayat yg kisahkan dalam kitab Ibnu Katsir dr Muhammad bin Ibrahim :
كان النبي صلى الله عليه وسلم يأتي قبور الشهداء على رأس كل حول فيقول:السلام عليكم بما صبرتم فنعم عقبى الدار، وأبو بكر وعمر وعثمان
Rasulullah seringkali datang berziarah tiap tahun ke kuburan para syuhada dan berkata : Assalamu ‘alaikum bimaa shobartum fani’ma ‘uqbaddaar.
Demkian sepenggal kisah tentang Jabal Uhud, semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua.